Foto: climate strike philippines |
Climate justice atau keadilan iklim adalah sebuah istilah atau sebuah gerakan, yang mengakui bahwa perubahan iklim dapat memiliki dampak sosial, ekonomi, kesehatan masyarakat, dan dampak buruk lainnya yang berbeda pada populasi yang kurang mampu (Daisy Simmons, Yale Climate Connections, 2020). Istilah maupun gerakan keadilan iklim muncul karena masyarakat yang menanggung langsung dampak buruk dari bencana iklim adalah kelompok yang tidak mengetahui proses kebijakan yang menyebabkan perubahan iklim terjadi.
Kamu mungkin bertanya-tanya apa hubungan kebijakan dan perubahan iklim. Seperti yang kita ketahui bersama, penyebab perubahan iklim adalah akibat meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Keberadaan gas rumah kaca di atmosfer sudah lama, yaitu sejak manusia menemukan mesin uap tiga abad lalu, konsentrasi gas rumah kaca naik di atmosfer dan secara perlahan menyebabkan suhu bumi turut meningkat.
Dilansir dari Yale Climate Connections, produsen emisi adalah negara-negara maju karena menghidupkan mesin untuk industrialisasi dan menumbuhkan ekonomi memakai energi fosil yang polutif. Negara maju menyumbang 80% produksi emisi tahunan. Namun, bencana yang ditimbulkannya menghantam seluruh dunia tanpa kecuali. Apakah ini adil? Saat berbagai bencana terjadi akibat krisis iklim, penduduk negara berkembanglah yang lebih menderita dibanding mereka yang tinggal di negara maju meskipun produsen emisi karbon paling banyak adalah penduduk di negara maju.
Mengapa negara berkembang lebih terdampak oleh perubahan iklim? Karena kebanyakan negara berkembang tak memiliki infrastruktur yang memadai untuk melindungi masyarakat dari dampak krisis iklim. Berbeda dengan masyarakat di negara maju yang memiliki kemajuan teknologi untuk memprediksi cuaca, kebijakan politik yang melindungi penduduk, atau tersedianya berbagai sistem untuk menanggulangi dampak bencana alam.
Ketidakadilan ini sudah menjadi perhatian tingkat dunia dan selalu dibicarakan dalam pertemuan COP (Conference of The Parties) setiap tahun. Para advokat untuk keadilan iklim berusaha agar ketidaksetaraan ini ditangani secara langsung melalui strategi mitigasi dan adaptasi jangka panjang.
Foto: Getty Images |
Menurut Yale Climate Connection, berikut ini adalah faktor kunci yang harus dipertimbangkan untuk mengupayakan keadilan iklim:
1. Keadilan iklim dimulai dengan mengenali kelompok-kelompok kunci yang terdampak oleh perubahan iklim.
Dampak perubahan iklim tidak akan ditanggung secara setara atau adil, antara kaya dan miskin, perempuan dan laki-laki, atau generasi tua dan muda. Kita harus paham bahwa orang miskin dan rentan adalah yang pertama menderita dan yang paling parah terkena dampak krisis iklim.
2. Memahami bahwa dampak iklim dapat memperburuk ketidakadilan dan ketimpangan sosial
Komunitas berpenghasilan rendah, masyarakat adat, penyandang disabilitas, perempuan, lansia maupun anak muda bisa lebih rentan terhadap risiko yang ditimbulkan akibat krisis iklim. Misalnya bagi masyarakat adat yang kesehariannya mengolah lahan pertanian, ketika krisis iklim terjadi siklus bertani jadi terganggu sehingga menyebabkan gagal panen. Begitu pula dengan masyarakat adat di tepi pantai yang hidup dari hasil menjual ikan, ketika krisis iklim terjadi hal ini mempengaruhi jumlah tangkapan ikan, dan secara keseluruhan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertahan hidup.
Untuk menutup tulisan ini saya ingin mengutip pesan dari Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres. “Sekarang perubahan iklim sedang terjadi pada kita semua. Tidak ada negara atau komunitas yang kebal dan seperti yang selalu terjadi, orang miskin dan rentan adalah yang pertama menderita dan yang paling parah terkena dampaknya.”
Dengan kondisi ini saya (dan banyak orang di generasi saya) dibuat heran dengan beberapa pemimpin daerah yang secara terang-terangan membuat kebijakan yang justru mendorong terjadinya perubahan iklim. Sebagai generasi muda yang akan menghadapi dampak dari kebijakan yang diambil generasi di atas kami, kami berhak menyampikan tuntutan bahwa pemimpin daerah harus lebih memikirikan nasib kelompok rentan ketika bicara tentang pembangunan daerah, terutama untuk pemimpin yang mengatasnamakan dirinya datang dari komunitas adat tertentu. Perubahan iklim berdampak sangat besar bagi masyarakat adat, itu tidak hanya mengubah cara hidup tapi juga menghambat hubungan mereka dengan religi tradisional yang mereka yakini. Keadilan iklim berarti keadilan untuk manusia.
Referensi:
forestdigest.com/ Keadilan iklim sekarang juga
Yale Climate Connections / What is climate justice?
WALHI/ Menolak Solusi Palsu, Menuntut Keadilan Iklim
Terimakasih Rani
ReplyDeleteIsu yang harus diketahui dan dipahami oleh anak muda zaman sekarang!
ReplyDeleteBetul, karena anak muda yg akan menghadapi dampaknya..
Delete