Source: Google |
The End of The F*****g World merupakan serial bergenre dark comedy asal Inggris yang saya rekomendasikan untuk ditonton, apalagi kalau kamu penyuka coming of age movie. Serial ini tayang di Netflix, disutradarai oleh Jonathan Entwistl dan Lucy Tcherniak, sementara penulis cerita adalah Charlie Covell adaptasi dari buku Charles Forsman dengan judul yang sama.
Series ini berkisah tentang James (Alex Lawther), seorang pemuda 17 tahun yang yakin dirinya seorang psikopat dan teman sekolahnya Alyssa (Jessica Barden) yang nyaris bermasalah dengan semua orang karena sikap serampangannya, dia sering bicara seenaknya dan berbuat semaunya.
Mereka berdua melakukan perjalanan, meninggalkan rumah masing-masing atas ide Alyssa yang tidak tahan lagi dengan suasana rumahnya. Dia tinggal bersama ibunya yang memiliki suami baru dan sepasang anak kembar, hubungan Alyssa dan ayah tirinya tidak baik karena ayah tirinya yang sering berbuat tidak senonoh. Begitu pula ibunya yang terlalu takut membantah suaminya sehingga membuat Alyssa merasa tidak disayangi lagi.
Mereka berdua melakukan perjalanan, meninggalkan rumah masing-masing atas ide Alyssa yang tidak tahan lagi dengan suasana rumahnya. Dia tinggal bersama ibunya yang memiliki suami baru dan sepasang anak kembar, hubungan Alyssa dan ayah tirinya tidak baik karena ayah tirinya yang sering berbuat tidak senonoh. Begitu pula ibunya yang terlalu takut membantah suaminya sehingga membuat Alyssa merasa tidak disayangi lagi.
James mengikuti ajakan itu karena dia sangat bosan dengan kehidupannya, dia tinggal berdua dengan ayahnya, James memiliki hobby membunuh binatang, dia mengingat dengan detail berapa jumlah hewan yang telah dihabisinya bahkan bagaimana sensasi membunuh itu dirasakannya. Lambat laun dia ingin melakukan hal baru, membunuh manusia. Kesempatan itu datang saat Alyssa mengajaknya kabur.
James kemudian mencuri mobil ayahnya setelah menonjok mukanya, mereka meninggalkan kota dan melakukan perjalanan. Dalam perjalanan itu, Alyssa mengajak bercinta ketika James sedang menyetir, sayangnya mereka terlalu amatir, James menabrak pohon di tepi jalan ketika bajunya baru saja berhasil dilepaskan Alysaa, mobil itu pun terbakar, persis seperti adegan di film action yang mereka bayangkan. Alyssa ini memiliki imajinasi seks yang sangat tinggi, sementara James sangat pasif, khas sosok introvert.
Karena terlanjur melakukan hal bodoh maka keduanya bertekad untuk tidak kembali sementara waktu, Alyssa kemudian mengajak James menemui ayah kandungnya. Perjalanan mereka pun dimulai.
Konflik Remaja yang Tidak Biasa
Source: Google |
Masalah demi masalah muncul saat mereka melakukan perjalanan ke rumah ayah Alyssa, masalah yang mereka ciptakan sendiri. Jika konflik remaja biasanya seputar pertemanan atau percintaan, James dan Alyssa memiliki kisah berbeda, mereka terlibat konflik serius, mulai dari perampokan hingga pembunuhan, dan mereka menikmatinya. The End of The F*****g World menampilkan pesan-pesan untuk para remaja tanpa memberikan penghakiman.
Serial yang terdiri dari 8 episode ini menampilkan permasalahan yang timbul karena tertekannya psikologis para tokoh. Kejahatan yang mereka lakukan bersumber dari lingkungan keluarga mereka sendiri. James memiliki kisah yang rumit hingga dia menjadi orang yang ambisius untuk membunuh, begitu pula dengan Alyssa yang memiliki latar belakang yang pelik hingga dia tumbuh menjadi gadis yang berpikir spontan dan egois, semua yang mereka bawa adalah bentukan dari ingatan masa kecil mereka.
Serial yang bagus untuk ditonton para remaja, bahkan orang tua. Kita bisa melihat sisi lain dari anak-anak pembuat masalah, mungkin saja orang-orang seperti James dan Alyssa ada di sekitar kita, mereka sebenarnya sangat kesepian dan ketakutan, merasa tidak memiliki orang yang memahami mereka.
Soundtrack serial ini juga asik-asik. Saya suka sekali tokoh Alyssa, mulai dari sifatnya hingga penampilannya, apalagi jika dia bercanda, dia selalu melemparkan dark humor. Sedangkan sosok James memang totalitas memerankan remaja psikopat. Dia pendiam, selalu terlihat gugup ketika diajak mengobrol, dia tidak berani memandang lawan bicaranya. Tangan kanannya seperti tangan monster karena waktu kecil dia memasukannya ke dalam penggorengan ayahnya yang berisi minyak panas.
Sosok seperti mereka selalu berhasil menyentuh hati saya, karena saya memang menyukai tokoh-tokoh yang menantang dunia, tokoh-tokoh pembuat masalah tapi sebenarnya mereka sangat rapuh dan ketakutan, seperti sosok Holden Caulfield ciptaan J.D Salinger di The Catcher in The Rye, sosok fiksi yang sangat hidup di pikiran saya.
Sosok seperti mereka selalu berhasil menyentuh hati saya, karena saya memang menyukai tokoh-tokoh yang menantang dunia, tokoh-tokoh pembuat masalah tapi sebenarnya mereka sangat rapuh dan ketakutan, seperti sosok Holden Caulfield ciptaan J.D Salinger di The Catcher in The Rye, sosok fiksi yang sangat hidup di pikiran saya.
Pokoknya serial ini menyenangkan untuk ditonton. Dengan durasi masing-masing episode sekitar 20 menit, lucu, ngeri, dan terharu bisa dirasakan saat menonton. Bayangkan dua anak berusia 17 tahun tanpa sadar telah menciptakan kekacauan besar yang menyeret mereka pada masalah hukum. James dan Alyssa ini sepasang remaja yang menggemaskan, mereka liar, memandang dunia dengan cara berbeda, dan kesepian. Mereka menyedihkan.
Untuk menutup ulasan ini, saya mengambil sebuah kutipan dari Alyssa saat bertemu ayah kandungnya.
"Jangan membuat anak jika kau menelantarkannya karena itu akan membuatnya bersalah seumur hidup."
Jadi, bisa dibayangkan The End of The Fucking World seasik apa kan?
Comments
Post a Comment