Penulis : George Orwell
Penerbit : Bentang Pustaka
Penerjemah : Bakdi Soemanto
"Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengonsumsi tanpa menghasilkan. Ia tidak memberi susu, ia tidak bertelur, ia terlalu lemah menarik bajak, ia tidak bisa lari cepat untuk menangkap terwelu. Namun, ia adalah penguasa atas semua binatang. Manusia menyuruh binatang bekerja, manusia mengembalikan seminimal mungkin hanya untuk menjaga supaya binatang tidak kelaparan, sisanya untuk manusia sendiri. Tenaga kami untuk membajak tanah, kotoran kami untuk menyuburkan tanah, tetapi tak satu pun dari kami memiliki tanah seluas kulit kami." -Hlm.6
Animal Farm merupakan sebuah novel alegori politik. Menceritakan tentang kekuasaan dan kepemimpinan. Cerita bermula dari pemberontakan yang dilakukan oleh para binatang di Peternakan Manor milik Pak Jones di Willingdon, Inggris. Berdasarkan mimpi Major, si babi tua yang bijaksana, tentang masa depan binatang yang adil sejahtera tanpa manusia, para binatang yang merasa lelah karena kerja paksa dan kurang diberi makan, akhirnya melakukan pemberontakan pada suatu malam. Pemberontakan dipimpin oleh dua babi yang paling pandai di peternakan itu, Napoleon dan Snowball.
Mereka memberontak karena ingin merdeka dari penjajahan yang dilakukan oleh manusia terhadap diri mereka. Pemberontakan binatang terhadap manusia berhasil dilakukan, Pak Jones dan istrinya berlari ketakutan meninggalkan peternakannya yang luas karena para bianatang mengamuk. Dengan perginya Pak Jones, binatang-binatang resmi merdeka.
Setelah kepergian Pak Jones, pergerakan binatang ini dikerahkan untuk membangun jiwa dan raga mereka yang telah tertindas sekian lama. Untuk menegaskan kemerdekaan, mereka sepakat mengganti nama Peternakan Manor menjadi Peternakan Binatang. Mereka yang telah lama hidup dalam penindasan kini memiliki kesempatan untuk bekerja demi diri mereka sendiri, bekerja untuk mereka nikmati sendiri hasilnya. Snowball merupakan penggagas ide dan pengatur strategi dalam menentukan langkah para binatang di peternakan tersebut. Mereka membuat peraturan yang wajib dipatuhi oleh semua binatang, bernama Tujuh Perintah. Para binatang juga diajari membaca dan menulis, mereka memiliki lagu wajib berjudul Binatang Inggris, mereka juga memiliki bendera yang selalu dikibarkan setiap pagi.
Hidup mereka sungguh bahagia semenjak Pak Jones meninggalkan mereka, hal ini bahkan membuat resah para pemilik peternakan di samping mereka. Manusia tidak percaya bahwa binatang mampu melakukan hal semacam itu. Para binatang sangat menikmati hasil kerja keras mereka, mereka menyukai cara mereka hidup semenjak manusia tidak ada. Cara mereka bekerja sama, prinsip hidup mengenai kesetaraan sesama binatang, dan panggilan Kamerad yang sering mereka gunakan untuk menyapa satu sama lain. Apa yang dimimpikan manor benar-benar terjadi di peternakan itu, sampai pada suatu hari, Snowball dinyatakan sebagai penghianat oleh Napoleon dan perebutan kekuasaan kembali terjadi.
Buku ini sangat bagus, jika salah satu tujuan George Orwell menulis buku ini untuk memberikan edukasi politik bagi pembaca, maka saya rasa bahwa dia berhasil. Di buku ini George Orwell menggambarkan kehidupan suatu negara ketika dipimpin oleh pemimpin yang otoriter. Melaui Peternakan Binatang, George Orwell menggambarkan sebuah negara, lalu para binatang adalah rakyat, sementara Snowball dan Napoleon adalah pemimpin. Btw, Snowball adalah tokoh yang sangat saya sukai di sini. Saya suka paham kesetaraan dan demokrasi yang digaungkannya.
Buku ini merupakan buku yang berisi realitas politik pada suatu negara, bagaimana kekuasaan jatuh dari pemimpin yang satu kepada yang lainnya, lalu setiap orang memiliki cara masing-masing untuk memimpin dan rakyat hanyalah alat untuk mencapai itu. sebagai infromasi, George Orwell menulis novel ini pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Jadi, kalau ingin bacaan yang berisi tapi disampaikan dengan cara yang ringan, bacalah buku ini. Pelajaran politik dari para babi dan binatang-binatang lain di PeternakanManor Binatang tidak akan membuatmu mengantuk.
Mari, Kamerad.
Mereka memberontak karena ingin merdeka dari penjajahan yang dilakukan oleh manusia terhadap diri mereka. Pemberontakan binatang terhadap manusia berhasil dilakukan, Pak Jones dan istrinya berlari ketakutan meninggalkan peternakannya yang luas karena para bianatang mengamuk. Dengan perginya Pak Jones, binatang-binatang resmi merdeka.
Setelah kepergian Pak Jones, pergerakan binatang ini dikerahkan untuk membangun jiwa dan raga mereka yang telah tertindas sekian lama. Untuk menegaskan kemerdekaan, mereka sepakat mengganti nama Peternakan Manor menjadi Peternakan Binatang. Mereka yang telah lama hidup dalam penindasan kini memiliki kesempatan untuk bekerja demi diri mereka sendiri, bekerja untuk mereka nikmati sendiri hasilnya. Snowball merupakan penggagas ide dan pengatur strategi dalam menentukan langkah para binatang di peternakan tersebut. Mereka membuat peraturan yang wajib dipatuhi oleh semua binatang, bernama Tujuh Perintah. Para binatang juga diajari membaca dan menulis, mereka memiliki lagu wajib berjudul Binatang Inggris, mereka juga memiliki bendera yang selalu dikibarkan setiap pagi.
Hidup mereka sungguh bahagia semenjak Pak Jones meninggalkan mereka, hal ini bahkan membuat resah para pemilik peternakan di samping mereka. Manusia tidak percaya bahwa binatang mampu melakukan hal semacam itu. Para binatang sangat menikmati hasil kerja keras mereka, mereka menyukai cara mereka hidup semenjak manusia tidak ada. Cara mereka bekerja sama, prinsip hidup mengenai kesetaraan sesama binatang, dan panggilan Kamerad yang sering mereka gunakan untuk menyapa satu sama lain. Apa yang dimimpikan manor benar-benar terjadi di peternakan itu, sampai pada suatu hari, Snowball dinyatakan sebagai penghianat oleh Napoleon dan perebutan kekuasaan kembali terjadi.
Buku ini sangat bagus, jika salah satu tujuan George Orwell menulis buku ini untuk memberikan edukasi politik bagi pembaca, maka saya rasa bahwa dia berhasil. Di buku ini George Orwell menggambarkan kehidupan suatu negara ketika dipimpin oleh pemimpin yang otoriter. Melaui Peternakan Binatang, George Orwell menggambarkan sebuah negara, lalu para binatang adalah rakyat, sementara Snowball dan Napoleon adalah pemimpin. Btw, Snowball adalah tokoh yang sangat saya sukai di sini. Saya suka paham kesetaraan dan demokrasi yang digaungkannya.
Buku ini merupakan buku yang berisi realitas politik pada suatu negara, bagaimana kekuasaan jatuh dari pemimpin yang satu kepada yang lainnya, lalu setiap orang memiliki cara masing-masing untuk memimpin dan rakyat hanyalah alat untuk mencapai itu. sebagai infromasi, George Orwell menulis novel ini pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Jadi, kalau ingin bacaan yang berisi tapi disampaikan dengan cara yang ringan, bacalah buku ini. Pelajaran politik dari para babi dan binatang-binatang lain di Peternakan
Mari, Kamerad.
Comments
Post a Comment