Blog Archive

Popular Posts

Halaman

About

Blogroll

Postingan Populer

Skip to main content

Kutipan Novel Rectoverso: Aku Ada

Aku baik-baik saja, aku tidak sedang galau atau merasa diabaikan. aku hanya menyukai puisi ini, sangat suka. 

 

Aku Ada
Melukiskanmu saat senja. Memanggil namamu ke ujung dunia.

Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku. Selain hatiku

dan ombak berderu.
Memandangimu saat senja. Berjalan di batas dua dunia.

Tiada yang lebih indah. Tiada yang lebih rindu. Selain

hatiku. Andai engkau tahu.
Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu

tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku

mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki

segalanya.
Aku ingin meneriakkan bahagia ini, tapi entah dengan cara

apa.
Tak ada jejakku di sampingmu. Tak ada siapa-siapa. Namun,

aku merasa kita melangkah bersama. Entah bagaimana bisa

begitu.
Ingin rasanya aku ikut berlari, berteriak agar kau

kembali, mencengkeram bahumu agar kau tahu aku ada di sini.

Namun bahasaku tinggal rasa.
Aku hanya ingin merengkuhmu. Adakah engkau tahu? Aku ada.
Percayakah kamu? Aku selalu ada. Kedalam perasaan inilah

engkau akan bermuara, ke dalam perasaan inilah engkau akan

pulang dan bertemu aku lagi. Dan perasaan itu dapat engkau

nikmati sekarang di dalam hati. Tanpa perlu mati. Sekarang.
Dengarkah kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada.

Rasakan aku, sebut namaku seperti mantra yang meruncing

menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan

melebar. Rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam

untuk menyapamu.
Semakin kuat kau mengayuh, kau malah semakin mundur ke

pasir tempat kau tadi melangkah.
Tempatmu di sana. Kembalilah ke pasir tempat jejak-jejakmu

tersimpan, kembali padanya yang menantimu dengan senyum

sayang.
Engkau tersenyum bersama segenap jiwamu, karena hari ini

kita sama-sama mengetahui satu rahasia: cinta adalah aku,

cinta adalah engkau, cinta adalah dia, dan cinta tak pernah

mati. Sekalipun jasadku sudah.


Dan sebenarnya aku berharap seseorang di sana sedang memikirkanku juga. Seseorang yang aku pikirkan saat membaca puisi ini. Rocky.
Thank you for visiting my blog

Comments